Friday, March 14, 2008

11 Menit

Dari buku Coelho ini, saya jadi tahu, bahwa seorang wanita ketika mendapat ciuman dari kekasihnya, harus membuka mulutnya.
Tapi bukan Coelho kalau ia hanya melulu mengumbar seks dalam novelnya.
Untuk bertahan hidup, maria, harus pandai-pandai berperan. Kadang ia menjadi ibu yang penuh pengertian, pelacur yang dahsyat, gadis pemalu dan pendengar yang baik. Ia tetap merasa menjadi seorang aktris, tanpa kamera, tanpa naskah, tanpa putus-putus, episode demi episode.

selain itu ada beberapa hal lagi yang menjadi catatan saya dari Sebelas Menitnya Coelho.
[118] Saya sepakat dengan Coelho di halaman ini, bahwa kesepian adalah siksaan paling berat dan penderitaan paling hebat. Pemikiran bahwa tidak ada satu orangpun di muka bumi ini yang peduli. Karena semua orang sibuk dengan dunianya masing-masing. Ini juga yang dikeluhkan oleh sahabatku, Samya, ia merasa semakin tidak mengenal suaminya. Mereka dua jiwa yang berbeda dalam satu rumah seperti layaknya sebuah keluarga. Saya sudah banyak melihat contoh yang sama dari beberapa generasi. Mungkin menikah memang seperti itu. We live alone instead! [Blink 182]

[143] Sometimes i feel it wont work. i cant even help my self. i didnt do diplomacy or a white lie. they say i'm stupid and naif. But this book brougt my mind different way. Saya merasa berharga, setidaknya untuk Maria. Fathanah memang salah satu sifat nabi yang patut ditiru. Thanks Maria. Finally i got someone to defend me.

[151] sebaiknya saya mencontoh pemikiran Maria tentang Cinta. Bahwa kalaupun akhirnya cinta pergi dan kira merasa kehilangan, cukup ingat yang indah saja sebagai sebuah keajaiban. Menurut Maria yang "berprofesi" sebagai Pelacur , setidaknya kita pernah dianugerahi sebuah kebahagiaan dalam hidup. Mengingat seperti apa kehidupan ini [versi Mr Big sih sudah jelas, it's a wild world!] maka satu kebahagiaan dalam hidup kita adalah sebuah keajaiban!. So Enjoy, Ray. Ingat yang baik saja, buang yang buruk. Anggap itu ampas hidupmu. Untuk mendapatkan sarinya, kau harus memisahkan sari dari ampasnya, bukan?

[172] Hasrat untuk merusak merupakan bagian dari proses pencarian diri setiap anak.

Hari ini seorang pelacur telah banyak mengajari saya.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home