Wednesday, April 30, 2008

TIM CERDAS

Tim pagi jakarta mungkin berisi orang-orang cerdas, makanya mereka selalu berusaha menyaring orang-orang dengan kemampuan terbatas seperti saya. Tidak ada kordinasi, penuh kecurigaan dan salah paham, dan berbagai pertanyaan yang bagi saya lebih seperti kuis sebelum masuk kuliah yang intinya cuma mau bilang, pinter ga sih lu?
Sebagai salah satu tim yang paling sering absen, mungkin ini konsekuensinya. Tapi kalau saya terdengar bodoh bukankah acaranya berarti agak jomplang karena setim dengan orang yang IQ-nya jongkok. Memangnya mereka tidak bisa merekrut orang yang lebih cerdas??
Tim ini terlalu cerdas buat saya. Lebih enak berada di siesta, selalu ada prosedur standar, ada kordinasi yang rapi [utamanya di jamannya DUDI] dan sharing tentang info yang akan diangkat sama-sama. Kesannya saya lebih dilibatkan dan dipercaya. Sama-sama membesarkan siesta, sekecil apapun kontribusi saya.
Apakah karena tim siesta tidak secerdas tim pagi atau kecerdasan memang selalu berwajah penjajah??

[Tuhan, maaf ya sepagi ini sudah menggerutu, padahal ada banyak bahagia lain yang patut disyukuri. Terima kasih untuk bangun paginya yang segar, tidur yang nyenyak, dan kasih sayang yang romantis dari tempat yang tidak pernah kuduga sebelumnya]

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home